1. Kontrasepsi ORAL
Kontrasepsi memiliki peranan dalam setiap fase reproduksi, yaitu untuk menunda kehamilan atau Pertanmenjarangkan kehamilan. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai cara dapat dilakukan, antara lain penggunaan pil KB/ kontrasepsi oral, suntikan atau intravaginal, penggunaan alat dalam saluran reproduksi (kondom, alat kontrasepsi dalam rahim/implan), operasi (tubektomi, vasektomi) atau dengan obat topikal intravaginal yang bersifat spermisid. Dari sekian banyak cara tersebut, penggunaan obat oral termasuk cara yang paling banyak digunakan karena sudah lama dikenal dan efektivitasnya sebagai kontrasepsi cukup tinggi.
Kontrasepsi oral disebut-sebut sebagai
salah satu alat penunda kehamilan paling unggul dibanding jenis lain.
Bagi beberapa wanita atau pasangan yang sudah menikah, menunda kehamilan
menjadi salah satu pilihan karena beberapa alasan. Misalnya, karena
wanita ingin mengejar karir, sedang melanjutkan studi, atau ingin
melakukan persiapan yang lebih matang sebelum sang bayi lahir. Jika dulu
wanita merasa terhambat karirnya setelah hamil dan mengurus bayi, kini
mereka bisa lebih leluasa mengembangkan karir dengan menunda kehamilan
terlebih dahulu. Dan bisa mempersiapkan kehamilan ketika kondisi rumah
tangga lebih matang. Solusi seperti ini banyak menjadi pilihan para
wanita di zaman modern seperti sekarang. Ada banyak metode dan beberapa
jenis alat kontrasepsi bisa dicoba untuk menunda kehamilan. Menurut
hasil survey, kontrasepsi oral adalah yang paling mudah dengan hasil
yang cukup memuaskan.
Apa Itu Kontrasepsi Oral?
Kontrasepsi oral sering disebut juga
dengan pil KB. Dengan cara meminum pil KB ini, wanita bisa menunda
kehamilan untuk jangka waktu tertentu. Selain praktis, pil KB relatif
mudah didapat dan untuk mendapat hasil yang maksimal tentu harus seizin
dengan dokter kandungan serta diminum secara teratur. Jika Anda sudah
melakukan konsultasi dengan dokter kandungan untuk menunda kehamilan,
Anda akan diberi beberapa pilihan jenis kontrasepsi oral. Pertama adalah
monofasik, berupa pil berbentuk kemasan tablet yang berisi 21 buah.
Pil-pil tersebut mengandung hormon aktif dalam dosis yang sama. Anda
perlu meminum pil ini secara teratur sesuai dengan resep dokter. Dengan
begitu, Anda bisa menunda kehamilan sesuai waktu yang diinginkan.
Jenis kontrasepsi oral kedua adalah
bifasik. Serupa dengan monofasik, namun pada jenis ini ada dua dosis
yang berbeda dengan jumlah 21 tablet. Selanjutnya adalah jenis trifasik
Pada jenis ini terdapat sejumlah jenis obat tertentu dalam 21 pil yang
aktifnya bervariasi. Dengan mempertahankan dosis serendah mungkin,
pasien bisa mendapat pencegahan kehamilan dengan hasil yang maksimal.
Trifasik ini memiliki tiga dosis yang berbeda. Setelah mengetahui
jenis-jenis kontrasepsi oral, biasanya dokter kandungan akan memilihkan
mana yang cocok dengan kondisi tubuh dan tujuan Anda menunda kehamilan.
Contohnya Anda ingin menunda kehamilan segera setelah kelahiran anak,
Anda tidak disarankan menggunakan kontrasepsi oral karena akan
mengurangi produksi ASI. Tentu tidak ingin efek pil tersebut berpengaruh
pada bayi Anda kan?
Untung-Rugi Kontrasepsi Oral.
Keuntungan menggunakan kontrasepsi oral, yaitu :
- Siklus haid Anda menjadi teratur dan tidak terasa nyeri saat menjalani haid.
- Penggunaan yang fleksibel. Anda bisa menggunakan kontrasepsi oral dari usia remaja hingga menopause, selama anda ingin menunda atau mencegah kehamilan. Selain itu, tidak perlu khawatir karena jika Anda menghentikan konsumsi pil kontrasepsi ini, kesuburan kandungan akan kembali normal. Anda bisa menghentikannya kapan pun.
- Hubungan seksual Anda tidak akan terganggu jika meminum pil tersebut.
- Ada bukti-bukti dan testimoni yang mengatakan bahwa setelah menggunakan kontrasepsi oral, wanita yang mengkonsumsinya akan memiliki kulit lebih bersih, tidak berjerawat, dan mengurangi bintik hitam.
Hal yang perlu diketahui wanita sebelum menggunakannya kontrasepsi oral :
- Ketika awal-awal mengkonsumsi pil, pasien akan merasa sering mual-mual dan adanya bercak darah di tiga bulan pertama. Ini adalah efek normal yang lama-kelamaan akan hilang.
- Wanita akan merasa sedikit nyeri di bagian payudara sama seperti ketika sedang PMS.
- Bagi wanita yang tidak ingin memiliki tubuh gemuk, perlu diketahui bahwa kontrasepsi oral bisa memberi efek kenaikan berat badan. Namun, bagi yang tidak masalah dengan kegemukan, kenaikan berat badan justru memberi dampak positif.
Bagi mereka yang sudah menikah atau telah
lama menikah dan ingin menunda atau belum mau memiliki anak atau
mencegah kehamilan berikutnya dengan berbagai alasan tertentu, biasanya
wanita akan melakukan atau mengikuti anjuran program dalam keluarga
berencana dengan menggunakan beberapa alat kontrasepsi yang menurutnya
aman digunakan.
Dalam menggunakan alat kontrasepsi,
seorang wanita dituntut untuk bijaksana dan pintar dalam memilih alat
kontrasepsi yang aman digunakan.
Berikut beberapa macam atau jenis alat kontarsepsi yang bisa digunakan dan menjadi beberapa pilihan para wanita :
1. Pil KB.
Alat kontrasepsi memiliki banyak ragam
dan jenis. Salah satunya adalah dengan menggunakan pil KB yang banyak
mengandung beberapa komponen hormon estrogen dan progesteron. Pil KB
merupakan alat kontrasepsi yang dinilai beberapa wanita sebagai alat
kontrasepsi yang cukup aman, harga terjangkau dan ekonomis. Alat
kontrasepsi yang menggunakan pil dinilai cukup efektif dalam mencegah
ovulasi (pembuhaan) dan mengentalkan lendir serviks sehingga sel sperma
tidak dapat mencapai uterus.
Pil KB yang dinilai cukup efektif yang
memberikan jaminan perlindungan 100 % dengan catatan harus rutin diminum
selama 21 hari dan dihentikan selama 7 hari. Akan tetapi, pemilihan
alat kontrasepsi dengan menggunakan pil menimbulkan efek samping seperti
sakit kepala, rasa mual, timbul jerawat dan kenaikan berat badan.
2. Cincin vagina.
Alat kontarsepsi yang menggunakan cincin
vagina memang cukup fleksibel. Cincin vagina yang hanya berdiameter
sekitar 5 cm dengan cara memasukkan cincin vagina dengan menekan kedua
tepi secara bersamaan dan kemudian dikeluarkan setelah 3 minggu. Setelah
cincin vagina dikeluarkan, maka wanita akan mengalami siklus haid.
Cincin vagina bekerja dengan cara melepaskan hormon estrogen dan
progesteron secara langsung ke dinding vagina.
Namun cincin vagina ini hanya digunakan
selama 1 bulan untuk mencegah terjadinya pembuahan (fertilisasi) dan
biasanya digunakan oleh wanita yang tidak cocok menggunakan pil KB
sebagai alat kontrasepsi yang menimbulkan efek samping seperti pusing,
rasa mual, dsb. Cincin vagina memiliki efek samping seperti infeksi
vagina yang dapat sembuh dalam beberapa bulan. Cincin vagina ini hanya
didapatkan dengan menggunakan resep dokter.
3. Spon.
Spon merupakan sejenis alat berbentuk
busa yang cara kerja dengan cara dimasukkan ke dalam vagina beberapa jam
sebelum melakukan hubungan intim, dan biarkan didalam vagina selama 30
jam sesudah berhubungan. Spon yang dimasukkan ke dalam vagina bekerja
dengan cara melepaskan zat pembunuh sperma (spermicide) saat berada
dalam kondisi lembab karena air, dan ditempatkan diatas serviks.
Dampak buruknya dengan menggunakan spon
sebagai alat kontrasepsi adalah tidak dapat mencegah penyakit seksual
yang menular. Tak hanya itu spon ini dapat menyebabkan iritasi vagina
dan membuat pengguna alat kontrasepsi jenis spon menjadi rentan terhadap
mikroba.
4. Kondom perempuan.
Alat kontrasepsi lainnya selain pil KB
dan jenis kontrasepsi lainnya. Alat kontrasepsi lainnya dengan
menggunakan kondom yang khusus dibuat untuk para wanita. Kondom yang
dirancang khusus wanita ini berbentuk seperti kantung plastik panjang
dengan cincin pada kedua ujungnya. Pada bagian ujung yang terbuka
merupakan jalan masuk penis, sedangkan ujung yang tertutup yang dibuat
khusus untuk menahan alat vital pria masuk ke dalam area serviks.
Saran untuk beberapa wanita yang ingin
menggunakan kondom sebagai salah satu alat kontrasepsi yang dinilai
efektif. Dengan cara menggunakannya, tekan pinggiran salah satu cincin
secara bersamaan dan masukkan sejauh mungkin ke dalam vagina dan bagian
cincin lainnya dibiarkan tergantung di luar tubuh.
5. Diafragma.
Selain kondom yang digunakan sebagai alat
kontrasepsi. Diafragama juga menjadi salah satu jenis alat kontrasepsi
yang berbentuk tudung/mangkuk yang terbuat dari karet dan bersifat
fleksibel. Diafragma ini dibuat dalam berbagai ukuran sehingga dapat
dipilih yang paling pas dengan tubuh. Selain dapat mencegah kehamilan,
diafragma juga sangat efektif dalam mencegah resiko kanker rahim.
Jika ingin menggunakan diafragma, lakukan hal yang berikut ini :
- Lapisi diafragma dengan zat pembunuh sperma, lipat setengah dan dorong masuk ke dalam vagina hingga menutupi serviks (leher rahim). Biarkan diafragma berada di dalam vagina selama kurang lebih 6 jam setelah melakukan aktivitas seksual bersama pasangan. Lalu keluarkan diafragma kurang lebih 24 jam untuk mencegah resiko dari infeksi kandung kemih.
6. Sterilisasi.
Jenis kontrasepsi berikutnya adalah
sterilisasi. Jarang sekali ditemui seorang wanita melakukan atau memilih
alat kontrasepsi jenis ini. Meskipun ada sebagaian wanita yang mungkin
menggunakan alat kontrasepsi ini dengan alasan telah memiliki banyak
anak, faktor ekonomi dll. Alat kontrasepsi jenis satu ini merupakan alat
pencegahan kehamilan yang bersifat permanen. Sterilisasi ini dikenal
dengan istilah tubektomi yang bekerja dengan cara memotong atau menutup
saluran telur yang terentang dari ujung atas rahim sampai kandung telur,
sehingga membuat wanita tak dapat hamil lagi.
Metode ini tak hanya dapat dilakukan oleh
wanita, namun pria pun dapat melakukannya jika pada pria disebut dengan
vasektomi dengan cara mengikat atau memotong saluran sperma sehingga
pria tidak dapat membuahkan sel telur atau dengan kata lain tidak dapat
menghamili..