KANKER SERVIKS
Perkembangan jaman ternyata memiliki
dampak pada tingkat kesehatan masyarakat. Dengan semakin canggihnya
teknologi yang sekarang ini disebut-sebut sebagai jaman yang serba
instant, mau tidak mau juga mengubah pola dan gaya hidup dari para
pelakunya. Dengan demikian paradigma penyakit yang ada dimasyarakat
terutama di negara berkembang juga berubah. Penyakit infeksius yang
semula berada ditingkat terwahid pelan-pelan mengalami pergeseran.
Penyakit ini perlahan digantikan oleh penyakit-penyakit non infeksius
atau disebut sebagai penyakit degeneratif seperti i kanker, diabetes
mellitus, hipertensi dan lainnya.
Salah satu penyakit yang sekarang ini
cukup menjadi momok bagi masyarakat adalah kanker. Kanker dengan berbagi
macam variannya mulai dari yang menyerang kulit, tulang, bahkan alat
genital adalah masalah khusus tersendiri yang saat ini tengah diupayakan
penurunan angka kejadiannya. Kenapa? Karena ternyata angka
mortalitas/kematian dari penyakit ini cukup tinggi bahkan meningkat
secara significan.
Kanker diibaratkan sebagai “silent kill”
atau pembunuh diam-diam. Mengapa demikian? Karena pada awal
kemunculannya, para penderita tidak mengalami gejala atau tanda alias
asimptomatik dalam bahasa medisnya. Dan rata-rata mereka akan
mengeluhkan tanda dan gejala itu ketika sudah memasuki stadium lanjut.
Tak terkecuali dengan kanker mulut rahim
atau dalam istilah medis lebih dikenal dengan nama Ca Serviks
(Karsinoma serviks). Mengapa dalam tulisan kali ini Ca Serviks yang
diangkat? Karena dari berbagai data penelitian yang telah dilakukan oleh
pakar-pakar medis di Indonesia, kanker ini menduduki peringkat pertama
dari penyakit kanker itu sendiri.
InsyaALLOH dalam kesempatan kali ini, akan sedikit diuraikan mengenai apa itu Ca serviks beserta seluk beluknya.
Bagi anda kaum wanita, sudah semestinya anda tau…
Dan bagi anda kaum pria, ada baiknya anda tau..karena toh…anda juga sudah atau akan memiliki istri..
Bismillah….
Mari kita mulai berkenalan dengannya….
Apa itu Ca Serviks (Karsinoma Serviks)?
Adalah kanker yang menyerang bagian
serviks (mulut rahim). Kanker atau karsinoma sendiri merupakan istilah
medis yang biasanya digunakan untuk menyebut suatu massa/tumor/ benjolan
yang memiliki sifat ganas. Massa/tumor ini merupakan penyakit
pertumbuhan sel dalam tubuh dimana bentuknya, sifat dan juga kinetikanya
berbeda dengan sel normal tubuh lainnya. Pertumbuhan sel kanker umumnya
sangat liar, terlepas dari kendali pertumbuhan sel normal.
Apa Penyebabnya?
Secara umum penyebab kanker dapat dibedakan menjadi 3 golongan yakni,
1. Kelainan kongenial atau genetika (karena kerusakan gen dalam tubuh)
2. Karsinogen (zat atau bahan yang dapat menimbulkan kanker)
Karsinogen dibedakan menjadi 2 jenis,
a. Kimiawi (karsinogen alami : a.
organic : aflatoksin yang terdapat pada biji kacang yg ditumbuhi jamur
aspergillus bisa menyebabkan kanker hati, nitrosamine dalam makanan dan
minuman, b. inorganic : abses, cadmium, plumbum).
b. Buatan manusia : bahan industri seperti cat, petrokimia, karet, obat-obatan seperti arsen, chlornaphazine.
Selain itu asam rokok juga dapat
menyebabkan kanker karena didalamnya terdapat banyak karsinogen seperti
polycyclic aromatichydrocarbon dan aromatic amine.
Hormon juga dapat menimbulkan kanker
pada beberapa organ yang pertumbuhanya dipengaruh oleh hormone seperti
payudara, uterus (rahim) dan prostat.
1. Lingkungan hidup
- Pekerjaan : laborat radiology, tambang speperti batubara, minyak tanah
- Tempat tinggal : udara yang banyak mengandung radium, arsen, nikel
- Gaya hidup : diet makanan, minuman keras, merokok, seringnya terpapar sinar matahari, dll.
Penyebab dari Ca Serviks diduga terkait
dengan adanya virus HPV (human papilomma virus) terutama varian 16 dan
18 dan infeksi dari virus herpes simpleks varian 2.
Siapa Yang Berisiko?
Ada beberapa faktor yang dapat
meningkatkan seorang wanita memiliki risiko (predesposisi) lebih tinggi
dibandingkan wanita lainnya untuk terkena kanker rahim. Adapun faktor
tersebut yakni,
1. Gadis yang melakukan coitus/jima’ pertama (coitarche) saat usianya kurang dari 17 tahun.
2. Wanita dengan riwayat paritas
(persalinan) yang tinggi/banyak (umumnya lebih dari 5 kali melahirkan)
apalagi dengan jarak persalinan yang terlampau dekat (kurang dari 2
tahun)
3. Wanita yang sering berganti-ganti pasangan seksual (promiskuitas)
4. Hygine seksual yang jelek (tidak menjaga kebersihan alat genital)
5. Wanita yang mengalami infeksi virus Humman Papiloma Virus
6. Wanita yang merokok.
Bagaimana Terjadinya Ca Serviks?
Pada dasaranya kanker terjadi karena
adanya pertumbuhan sel tubuh yang abnormal. Dalam kasus ca serviks,
terjadi karena sel penyusun serviks (sel epitel) yang normal berubah
menjadi bentuk abnormal. Secara anatomis, serviks dibagi menjadi 2
bagian yakni eksoserviks/portio (bagian luar) dan endoserviks kanalis
serviks (bagian dalam). Masing-masing bagian itu dilapisi oleh sel
penyusun yang disebut dengan sel epitel. Pada bagian eksoserviks
dilapisi oleh sel epitel gepeng berlapis (squamous compleks), sedangkan
pada endoserviks dilapisi oleh sel epitel kuboid / silindris pendek
selapis bersilia. Pada daerah perbatasan keduanya terdapat area yang
disebut “squamo-columnar junction (SJC)”. Nah pada bagian peralihan
inilah, sel-sel epitel itu biasanya akan mengalami metaplasi (perubahan
se menjadi abnormal) Hal ini disebabkan karena sel-sel itu saling
bertumpuk dan saling mendesak, sehingga sel-sel tersebut bila
tersensivitas bisa berubah menjadi sel yang abnormal. Inilah yang
menjadi dasar terjadinya ca serviks.
Bisakah Menyebar?
Kanker serviks dapat menyebar ke
berbagai organ tubuh lainnya. Penyebaran ini terjadi melalui jalur
limfogen (melalui getah bening). Sel-sel kanker ini akan masuk ke getah
bening dan selanjutnya akan ikut peredaran dari getah bening
ini.Penyebaran ke area sekitar juga bisa terjadi seperti ke
uterus(rahim), pelvis (panggil) atau vesica urinaria (kandung kemih).
Penyebaran kanker ke tempat yang jauh (dalam istilah medis disebut
metastasis) dapat mengenai organ seperti paru-paru, hati, ginjal,
tulang dan otak. Dari penyebaran inilah dapat diketahui stadium dari
kanker apakah stadium dini (stadium Ia, Ib, IIa) atau stadium lanjut
(IIb, III, dan IV). Semakin tinggi stadium, semakin kecil pula angka
kesembuhannya. Stadium IV disebut juga sebagia stadium terminal/akhir
dimana sudah terjadi penyebaran ke organ-organ jauh dan harapan hidup
sekitar <10%.
Apa Tanda dan Gejalanya?
1. Kontak bleeding yakni perdarahan
pasca senggama. Hal ini biasanya merupakan tanda umum yang sering
dijumpai. Perdarahan yang terjadi dikarenakan kerapuhan dari jaringan
serviks. Saat coitus, umumnya akan terjadi gesekan pada dinding serviks.
Karena jaringan yang kaya pembuluh darah tersebut sangat rapuh, maka
perdarahan mudah terjadi.
2. Keputihan juga merupakan gejala yang
sering ditemukan. Keputihan ini lama kelamaan akan berbau busuk oleh
kaena adanya proses infeksi dan nekrosis (kematian) jaringan akibat
kanker tersebut.
3. Rasa nyeri yang hebat divagina dan sekitarnya atau pada perut bagian bawah.
4. Anemia (karena perarahan hebat pada vagina)
5. Gejala yang timbul akibat adanya metastasis/penyebaran ke organ-organ lainnya misalnya,
- paru : batuk lama, efusi pleura, pneumonitis
- hati : ikterus (warna kuning pada tubuh), hepatomegali (pembesaran hati), acites (cairan pada rongga perut)
- otak : koma, kehilangan penglihatan.
- tulang : nyeri tulang, paah tulang
“PATOKAN” Tanda dan Gejala Bahaya Kanker
P : Perdarahan atau keluar lendir yang tak wajar dari dalam tubuh yakni berupa,
- batuk darah : ca paru dan sal.nafas
- muntah darah : ca lambung atau hati
- BAB darah : ca rectum/anus atau kolon/usus
- perdarahan vagina : ca serviks)
A : Alat pencernaan terganggu atau ada kesukaran menelan yang semakin lama semakin berat (ca eosofagus, tyroid)
T : Tumor pada payudara atau di tempat lain (testis, usus, otot, dll)
O : Obstipasi/ sembelit atau perubahan kebiasaan BAB atau BAK
K : Koreng atau borok yang tidak mau
sembuh (gejal utama kanker kulit stadium lanjut) dimana biasanya tanda
yang paling khas adalah perdarahan terus menerus dari borok tersebut.
A : Andeng-andeng (nevus) yang berubah ,
membesar dan makin menghitam (ditambah rasa gatal, borok, berdarah,
rambut yang semual ada menjadi rontok) ini mengacu pada ca kulit.
N : Nada suara jadi serak atau batuk yang tak kunjung sembuh.
Bagimana Memastikan itu Ca Serviks?
Diagnosis dapat ditegakan dengan gejala
dan tanda yang dikeluhkan, namum diagnosis pasti ca serviks ditegakan
melalui pemeriksaan sitologi (pemeriksaan sel) dengan cara biopsi
(mengambil sebagian jaringan pada serviks ). Dari biopsy tersbut akan
terlihat dengan jelas sel-sel kanker tersebut.
Bagaimana Penangannya?
Penanganan kasus kanker pada umumnya
dibedakan berdasarkan stadiumnya. Pada stadium dini masih dapat
dilakukan dengan pembedahan. Setelah pembedahan dilnjutkan dengan
radioterapi (penyinaran). Pada stadium lanjut, umumnya tidak dilakukan
pemebdahan. Namun dengan kemoterapi (obat-obatan ) dan juga radioterapi.
Pada stadium IV (IVa dan IVb) umumnya pengobatan yang diberikan
hanyalah bersifat paliatif/meringkan keluhan bukan untuk menyembuhkan.
Hal ini dikarenakan penyebaran sel kanker yang sudah
sistemik/menyeluruh. Sehingga radioterapilah pengobatn akhir dari pasien
dengan stadium ini.
Bagimana Prognosis Kesembuhannya?
Prognosis (gambaran kedepan/harapan) kesembuhan dari ca serviks ditentukan pula oleh berbagi faktor yakni,
- umur penderita
- keadaan umum penderita (termasuk status gizinya)
- tingkat keganasan/ stadium
- cirri histologik sel kankernya
- kemampuan ahli dalam menangani
- sarana pengobatn yang ada.
Pada ca serviks stadium IV prognosis umumnya et malam atau buruk.
Adakah Cara Deteksi Dini Ca Serviks?
Deteksi dini ialah usaha untuk menemukan
adanya kanker yang masih dapat disembuhkan (stadium dini). Deteksi dini
terhadap ca serviks dapat dilakukan oleh para wanita dengan pemeriksaan
screenin test yakni dengan cara yang mungkin sudah cukup familiar : PAP
SMEAR atau dengan metode yang paling baru, yakni metode IFA.
Siapa yang Seharusnya Melakukan Screening?
Screening test hendaknya dilakukan oleh
para wanita yang sudah aktif melakukan hubungan seksual juga bagi para
wanita yang memiliki faktor risiko/predesposisi seperti yang tercantum
di atas. Screening bisa dilakukan pada Rumah sakit melalui dokter
special kandungan ataupun tempat-tempat sarana kesehatan spereti
laboratorium yang tersedia layanana screening didalamnya.
Mencegah Lebih Baik Bukan?
Siapapun pasti setuju dengan pernyataan
“mencegah penyakit itu lebih baik daripada mengobati”. Hal ini pulalah
yang sedapatnya kita lakukan sebagi uapaya penecegahan awal terhadap ca
serviks. Bagaimana caranya? Bagi anda yang telah menikah, membersihkan
daerah kewanitaan dan menjaganya supaya tetap hygine adalah hal yang
penting. Kebersihan alat genital pasangan anda juga harus diperhatikan
pula (maka benarlah perintah baginda Rasululloh, dimana dalam jima’ satu
dengan jima’ lainnya itu diperantai oleh wudlu_ dan hendaknya
membersihkan pula kemaluannya). Karena sangat memungkinkan kuman
penyakit tersebut ada dalam alat genital yang kurang bersih. Tetaplah
setia dengan pasangan anda (jangan perganti-ganti pasangan!).
Say NO to Cancer!!
Yuupp…katakan tidak pada kanker!!
Bagimana caranya? Tentu dengan menjaga life style kita. Bagimanapun juga
makanan 4 sehat 5 sempurna jauh lebih sehat dan bermanfaat bagi tubuh
kita, dibandingkan makanan junk food ataupun makanan serba instant yang
didalamnya banyak terdapat bahan kimia dan pengawet. Hindari rokok!!
Khususnya bagi anda kaum pria (dan mungkin kaum wanita) karena sungguh
didalam rokok terdapat puluhan bahan berbahaya bagi tubuh kita!! No free
sex!! Yang ini pasti dan harus benar2 didelete apalagi dengan
berganti-ganti pasangan! Setialah anda pada pasangan anda…..
Demikian uraian singkat mengenai ca
serviks. Semoga informasi yang sedikit ini dapat bermanfaat dan dapat
menambah pengetahuan kita (kaum wanita khususnya) mengenai berbagai hal
yang terkait dengan kesehatannya (terutama kesehatan alat
reproduksinya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar