Pekerjaan Apakah yang Paling Mulia?
Bismilahirahmanirrahim
Assalamualaikum :)
Sebagian orang banyak yang
membicarakan tentang ini, sesekali menjadi sebuah pembahasan di suatu obrolan
juga. Ada juga yang menjadi referensi ketika akan melanjutkan kuliah atau untuk
mencari pekerjaan.
Sering sekali saya mendengar
ucapan ini “Wah, hebat yaa jadi bidan, pekerjaan yang mulia sekali, pahala nya Insya
Allah banyak”. Tidak hanya satu atau beberapa orang lho yaa tapi banyak
terlebih pasien-pasien saya, aamiin. Selain bidan, beberapa profesi yang
dianggap mulia dan berpahala mungkin salah satunya dibidang kesehatan dokter?
Perawat? Atau yang lain, polisi? Guru? Mungkinkah? Apa karena mereka adalah
orang-orang yang terlibat langgsung dengan kliennya? Lalu bila pekerjaan yang
mulia hanya orang-orang yang terlibat langsung dengan masyarakat, bagaimana
dengan petugas administrasi, office boy,
pekerja kantoran, pegawai pabrik, petani, nelayan, dan yang lainnya?
Yaapp, mungkin memang ada
benarnya pekerjaan yang mulia dan banyak pahalanya adalah menjadi seorang
dokter, bidan atau perawat. Sebagai seorang bidan saya akan membahas sedikit
tentang pekerjaan saya ya J. Kata
orang jadi bidan itu hebat, terlebih kalau bidannya belum pernah hamil ataupun
melahirkan, hehhe. Sepintas dari pekerjaannya, sebagai bidan desa (saya pernah
prektek sebagai bidan desa ketika kuliah) harus siap 24 jam. Pagi hari bekerja di
Puskesmas untuk melayani masyarakat, baik itu periksa hamil, posyandu,
posbindu, penyuluhan-penyuluhan antar desa dan lain lain. Siang hari hingga
pagi lagi dirumah, tapi harus siap 24 jam untuk melayani masyarakat lagi karena
dirumah buka praktek. Dari siang sampai pagi laginya tuh harus siap kalau ada
yang melahirkan, harus siap dipanggil kerumah kapanpun dimanapun dalam keadaan
bagaimanapun (lebay yah, hehhe) memang begitu kok, bahkan saya pernah ngalamin
nolong persalinan di rumah pasien dalam keadaan yang kurang layak (sekarang
sejak ada program Jampersal, ibu yang akan bersalin tidak boleh melahirkan dirumah
tetapi harus dirumah praktik bidan). Kalau semaleman udah melek nolongin
pasien, terus paginya libur? Engga. Pagi hari yaa tetep kerja lagi untuk
masyarakat di Puskesmas, bahkan bila saat jam kerja ada yang melahirkan bidan
harus siap juga.
Selain itu, karena memang tugas
utamanya untuk melayani masyarakat khususnya kesehatan ibu dan bayi, bidan
pasti banyak banget menghadapi karakter orang-orang yang berbeda setiap
harinya, itulah yang menuntut bidan harus selalu sabar dan ramah. Belum lagi,
kasus-kasus selama kehamilan, persalinan dan nifas yang ga selamanya normal,
banyak sekali masalah yang ditemui, dari perdarahan, infeksi, kejang, bayi yang
tidak menangis ketika lahir dan lain-lain. Itulah mungkin yang membuat
banyaknya anggapan bahwa seorang bidan itu mulia.
Itu kata orang, padahal menurutku
tidak ! lho, kenapa?
Ga hanya jadi bidan, dokter pun
yang katanya mulia bisa menyembuhkan orang juga belum tentu merupakan pekerjaan
yang mulia.
Kenapa? Tanpa perlu jawaban karena jawabannya ada di dalam hati kita
masing-masing.
Sebenarnya suatu pekerjaan itu
pada intinya hanya ada dua “Karena Allah” dan “Ikhlas”. Kalau kedua komponen
itu ada dalam diri kita tanpa memandang jenis profesi Insya Allah itulah
semulia mulianya pekerjaan dan pahala akan terus mengalir. Bagaimana jika hanya
satu komponen? Hanya ikhlas saja bukan karena Allah atau bekerjanya karena
Allah tanpa ada keikhlasan? jika salah satu komponen sudah ada, biasanya
komponen keduanya juga pasti ada. Jika dia bekerja hanya karena Allah sudah
pasti dalam hatinya ada keikhlasan, begitu pula seseorang yang bekerja dengan
keikhlasan pastinya orang-orang yang ikhlas dalam hantinya senantiasa hanya
untuk Allah, yaa dua-duanya selalu beriringan, bagaimana dengan yang non
muslim? Tentunya bekerja untuk mengharap ridha Tuhannya :)
Seorang dokter yang dengan
ilmunya bisa banyak bermanfaat bagi orang lain, bisa mendapatkan pahala dari itu,
tapi ia judes, berlaku semena-mena, sombong, hanya mengharapkan uang, banyak
menyakiti hati pasiennya, lalu dari mana ia mendapatkan pahalanya? Yang ada
hanya menambah catatan malaikat Atid.
Begitupula seorang bidan, yang
dengan pekerjaan super 24 jamnya, jika dia tidak bekerja karena Allah dan tidak
adanya keikhlasan dalam bekerja pahala mana yang akan ia ambil? Selalu
mengeluh, justru dengan keluhannya itu akan mengurangi nikmat pahala yang
seharusnya diambilnya.
Pekerjaan seorang dokter, seorang
bidan yang seperti diatas tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan seorang
petugas kebersihan di suatu kantor. Seseorang dengan pekerjaannya, yang
walaupun hanya membersihkan kantor setiap hari, gaji kecil, kadang dilecehkan,
tidak suka mengeluh, selalu tersenyum, tapi ikhlas dan yang ia harapkan hanya
keridhaan Rabb nya itu jauh lebih mulia dari pekerjaan manapun.
Begitupun dengan profesi yang
lain, seorang guru yang selalu ikhlas dan bahagia mengajar anak didiknya, polisi
yang ikhlas mengayomi dan membantu masyarakat, pegawai bank yang melayani semua
nasabahnya dengan penuh senyum keikhlasan, pegawai administrasi dan pegawai
pabrik yang dengan pekerjaannya walapun tidak langsung berhadapan dengan klien
tapi dengan pekerjaannya itu banyak memberikan manfaat bagi masyarakat luas
yang senatiasa ikhlas dengan pekerjaannya, dan masih banyak lagi baik yang
bekerja di pelayanan ataupun tidak, Insya Allah pekerjaan pekerjaan itulah yang
sangat mulia dan menambah catatan-catatan pahala kita, aamiin YRA
0 komentar:
Posting Komentar